Minggu, 04 Desember 2011


Monitoring Pembentukan Peer Konselor di Sekolah

By : Seksi Remaja-Lansia







Monitoring Pembentukan Peer Konselor/ Kader Kesehatan Remaja (KKR)

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan peer konselor di Hotel Pondok Orri, maka dilakukanlah pembentukan peer konselor/KKR di 8 (delapan) sekolah SMP/SMA, yaitu di SMAN 1 Jasinga, SMP AlAzhar Syifa Budi Gunung Putri, SMPN 1 Bojong Gede, SMAN 1 Megamendung, SMAN 1 Rumpin, SMAN 1 Ciampea, SMAN 1 Jonggol dan SMAN 1 Cileungsi.
Masing-masing kader kesehatan/peer konselor yang sudah dilatih membentuk kelompok-kelompok peer konselor baru, berjumlah total 50 orang.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk kaderisasi dan sebuah gerakan untuk pendewasaan para kader yang sudah dilatih baik dalam hal konseling, bebicara di muka umum, dan berdiskusi.



Selasa, 29 November 2011

Pelatihan Peer Konselor Tentang Bahaya Dampak Rokok Bagi KesehatanTahun 2011

Foto Bersama Peserta Pelatihan Peer Konselor dan Panitia/Narasumber (Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor), Hotel Pondok Orri, Citeureup,Kabupaten Bogor



Masa Remaja dikenal sebagai masa yang penuh dengan eksperimentasi (keinginan untuk mencoba) dan juga ditandai dengan peningkatan kesadaran diri, sikap kritis, serta peningkatan perasaan dan dorongan seksual. Hal tersebut dapat membawa resiko bagi status kesehatannya. Perilaku merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukti-bukti ilmiah telah menunjukkan secara meyakinkan bahwa rokok menyebabkan segala bentuk masalah kesehatan, cacat dalam hidup bahkan kematian. Dengan demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menganggap perlu untuk melaksanakan kegiatan Pelatihan Peer Konselor bagi remaja di sekolah tentang bahaya dampak rokok bagi kesehatan, sebagai langkah mengantisipasi lebih dini sejak di sekolah.
Kegiatan Pelatihan berlangsung pada tanggal 31 Oktober s.d 2 November 2011 di Hotel Pondok Orri dengan peserta 80 orang siswa SMP/SMA dari 8 SMP/SMA Kabupaten Bogor.
Kader Kesehatan Remaja/ peer konselor yang dilatih tdak hanya dibekali materi tentang bahaya rokok, namun didibekali pua dengan materi kesehatan lain seperti Tumbuh Kembang Remaja, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di tatanan sekolah, Tehnik Konseling, NAPZA dan AIDS, Gizi Remaja, Penyakit Menular Seksual.
Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi besar dalam peningkatan pengetahuan dan pemahaman remaja khususnya peer konselor mengenai kesehatan khususnya dampak rokok.

Ditulis Oleh : Mirza Apriani, SST
Seksi Remaja Lansia
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Senin, 20 Juni 2011

PKPR Puskesmas UPT Jasinga

PEMBINAAN BAGI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ALJAZIROH KP. SIPAK PULO DESA SIPAK KECAMATAN JASINGA




Foto Bersama Santri




Serius Menyimak Materi Reproduksi Remaja

Selasa, 01 Februari 2011

Kehamilan (Pregnency)

Hamil dan melahirkan merupakan tugas kemanusiaan yang sangat berat tetapi sangat luhur
Surah Luqman ayat 14 :
Dan Kami amanatkan kepada manusia supaya baik terhadap orang tuanya Karena ibunya telah mengadungnya dalam kelemahan dan kelemahan.
Dalam dua tahun baru ia hentikan menyusu. ( dengarlah Perintah)
“bersyukurlah kepada Ku dan kepada orang tuamu. Kepadakulah tujuan perjalanan”
ehamilan adalah keadaan dimana dalam rahim seorang perempuan terdapat janin yang akan tumbuh berkembang dan membesar
Bagaimana kehamilan bisa terjadi


















































Agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan.

Berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam kandungan
Tanyakan pada petugas kenaikan berat badan normal setiap periksa hamil.

Tablet tambah darah mencegah ibu kurang darah.. minum tablet tambah darah tidak membahayakan bayi



Imunisasi tetanus toksoid untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir. Selain itu TT 5 dosis memberikan perlindungan seumur hidup pada ibu.

Imunisasi
TT Selang waktu minimal pemberian imunisasi Lama perlindungan
TT 1 Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun

TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4 ≥ 25 tahun




Makan makanan yang cukup membuat ibu dan bayi sehat
Minta nasehat kepada petugas tentang persiapan menyusui bayi.












Mandi teratur mencegah sakit kulit. Gosok gigi secara teratur mencegah sakit gigi dan gusi


Istirahat yang cukup akan memulihkan tenaga ibu.


Tanyakan kepada bidan atau dokter tentang hubungan suami-istri yang aman selama hamil.




Merokok, minuman keras, narkoba, jamu dan obat-obatan bisa mengganngu pertumbuhan bayi dalam kandungan.















- Pendarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
- Pendarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan Ibu dan bayi dalam kandungan.


Bengkak/ sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan keselamat ibu dan bayi dalam kandungan.



Biasanya karena infeksi atau malaria. Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan.


Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.


Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin.