PEMANTAPAN PERAN USAHA
KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN PEMBERDAYAAN DOKTER KECIL
(DOKTER KECIL)
DALAM PENGELOLAAN
SANITASI DI SEKOLAH DASAR
Oleh : Mirza Apriani-Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
PENDAHULUAN
Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah. Anak Usia Sekolah adalah anak berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan
proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja
(6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun) (Kemenkes RI, 2015).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektor dalam
rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat
peserta didik yang berada di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Dalam program UKS ini peserta didik tidak hanya berperan sebagai obyek penerima
layanan kesehatan, tetapi juga sebagai subyek, bersama dengan masyarakat
sekolah lainnya yaitu para guru, pegawai lainnya di sekolah, komite sekolah dan
orang tua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan
lingkungan sekolah yang sehat. Oleh karena itu mereka perlu dibimbing
untuk mengenal masalah kesehatan dan kemampuan dalam mengatasi masalah
tersebut.
Upaya strategis dalam melibatkan peran serta aktif masyarakat sekolah
adalah melalui pendekatan “kelompok teman sebaya” (peer group) yang
mempersiapkan peserta didik menjadi penggerak hidup bersih dan
sehat, baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. Peserta
didik yang ditentukan menjadi penggerak hidup bersih dan sehat atau yang
sering dikenal sebagai “Dokter Kecil” dilatih untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup agar dapat berperan sesuai diharapkan.
Anak sekolah pada umumnya masih banyak yang bercita-cita ingin menjadi
Dokter saat dewasa kelak. Program Dokter Kecil di sekolah yang merupakan bagian
dari kegiatan UKS menjadi daya tarik sendiri bagi siswa dan menjadi peluang
yang strategis bagi TP (Tim Pembina) UKS dalam meningkatkan kualitas kesehatan
di lingkungan sekolah. Sifat keingin tahuan yang tinggi dan kecenderungan
mencoba-coba menyebabkan siswa mudah dimotivasi dan cepat menerima serta
mengadopsi hal-hal baru termasuk pesan-pesan kesehatan. Siswa sekolah juga
memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai agent
of change (agen perubahan) di lngkungannya masing-masing.
Oleh karena itu, berbagai terobosan harus dilakukan untuk menggali dan
memanfaatkan sumber daya secara optimal yang difokuskan pada pelaksanaan UKS
yang efektif (Focusing Resources on
Effective School Health – FRESH), karena hampir bisa dipastikan bahwa semua
upaya kesehatan akan lebih cepat berhasil kalau dikembangkan di sekolah dan
madrasah.
PEMBAHASAN
Pengertian Dokter Kecil
Nah, sebelum kita bahas lebih jauh, kita perlu tau dulu siapakah Dokter
Kecil itu? ”Dokter Kecil” (Dokcil) adalah peserta didik yang memenuhi kriteria
dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Program Dokter Kecil diselenggarakan untuk meningkatkan partisipasi
peserta didik dalam program UKS. Diharapkan Dokter
Kecil dapat menjadi agent of change, menjadi
penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan lingkungannya serta dapat menolong dirinya
sendiri, sesama dan orang lain untuk hidup sehat.
Peserta didik yang
dipilih menjadi Dokcil biasanya berasal dari kelas 4 atau kelas 5 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, berprestasi sekolah, berbadan
sehat, berwatak pemimpin dan bertanggung jawab, berpenampilan
bersih dan berperilaku sehat, berbudi pekerti baik dan suka menolong,
serta mendapat izin dari orang tuanya.
Peran
Dokter Kecil
Seorang Dokter Kecil diharapkan dapat selalu bersikap dan
berperilaku sehat, dapat menggerakkan sesama teman teman siswa untuk
bersama-sama
menjalankan
usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing, berusaha bagi tercapainya
kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah., membantu
guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan
kesehatan
di sekolah.serta berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan,
antara lain : Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan Berat
Badan dan Tinggi Badan di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan
Kesehatan Mata, dan lain-lain.
Dalam
pengelolaan sanitasi di sekolah, Dokter Kecil dapat berperan dalam
pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan
lingkungan seperti di halaman sekolah, ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cuci WC, kamar mandi, tempat sampah
dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Dokter Kecil juga meakukan pencatatan
pada Buku harian ”Dokter kecil” dan
melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/Guru yang
ditunjuk.
Kegiatan
pemberdayaan Dokter kecil yang dapat dilakukan dalam memelihara sanitasi di
sekolah antara lain Operasi Bersih tiap hari Jumat, menjadi Juru Pemantau
Jentik Nyamuk (Jumantik) di sekolah, Pengawas jajanan di kantin atau di lingkungan sekolah,
Provokator Kawasan Bebas asap rokok dan sampah di lingkungan sekolah, dan masih
banyak lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah.
Pemberdayaan Dokter Kecil ini harus didukung oleh komitmen
semua warga sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Seluruh Guru,
penjaga sekolah, penjual di kantin, semua siswa dan warga yang tinggal di
lingkungan sekitar sekolah. Seorang Guru, misalnya, tidak boleh marah atau
tersinggung manakala di tegur seorang Dokcil saat kedapatan sedang merokok di
lingkungan sekolah.Peran Dokcil ini juga sebaiknya mendapat bimbingan rutin
dari TP UKS Sekolah/Kecamatan, khususnya dari petugas kesehatan Puskesmas yang membina
sekolah.
Keberadaan Dokcil ini harus diregenerasi setiap tahun,
sebab Dokcil yang sudah naik ke kelas 6 biasanya tidak bisa fokus lagi menjadi
Dokcil karena sudah sibuk mempersiapkan kelulusannya. Jumlah Dokcil yang ada di
setiap sekolah sebaiknya miimal 10% dari total siswa pada sekolah tersebut,
misalnya jumlah siswa di SDN X ada 350 orang, maka idealnya Dokcil yang dibina
minima berjumlah 35 orang.
Manfaat adanya Dokter Kecil di sekolah dapat dirasakan
oleh Dokter Kecil itu sendiri, peserta didik lainnya, Guru, Orang tua peserta
didik, masyarakat dan lingkungan. Bagi Dokter Kecil manfaat yang dapat
dirasakan adalah meningkatnya
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup
bersih dan sehat, memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan yang sederhana,
dapat bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat,serta mempunyai rasa
kepedulian sosial. Bagi peserta
didik lainnya dapat ikut tergerak dan terbiasa untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat. Bagi Guru
dapat merasakan meningkatnya kerjasama antara guru dengan orang tua peserta
didik dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah.. Bagi Orang tua peserta
didik :diharapkan meningkatnya
kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dansehat bagi diri sendiri,
keluarga dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kesehatan anak sekolah. Sedangkan bagi masyarakat
dan lingkungannya akan tergerak untuk hidup bersih dan sehat, kualitas lingkungan hidup
sehat akan meningkat.
PENUTUP
Anak usia sekolah merupakan calon orang tua, tenaga kerja
dan pemimpin bangsa di masa depan. Ini berarti bahwa kelak kualitas bangsa ini
akan ditentukan oleh tangan mereka. Oleh karena itu, sejak dini mereka harus
dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dengan sebaik-baiknya
agar mampu membawa bangsa ini kearah yang lebih baik dan bermartabat.
Untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah,diperlukan
kerja keras dan dukungan semua phak, mulai dari penentu kebijakan, semua stake holder, masyarakat sekolah,
swasta, LSM dan masyarakat secara keseluruhan.
Pengoptimalan peran Dokcil di Sekolah Dasar/ Madrasah diharapkan
dapat membantu mengatasi masalah higiene perorangan dan sanitasi sekolah yang
selama ini merupakan masalah yang umumnya terjadi di tatanan sekolah tingkat
dasar.