Senin, 05 November 2018

#1000HariPertamaAnanda

ASI, Anugerah berSumber dari Ibu
#1000HariPertamaAnanda
Masa awal kehidupan manusia sejak prakonsepsi, konsepsi, kehamilan, kelahiran, dan dua tahun pertama kehidupan merupakan masa fundamental yang menentukan kesejahteraan kehidupan pada periode berikutnya. Gizi sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan untuk mencapai tumbuh kembang optimal pada masa bayi.
            Pasca melahirkan, seorang Ibu bertanggungjawab mendampingi bayinya agar dapat melalui periode emas pertumbuhan dan perkembangannya, salah satunya dengan memberikan ASI. Berbagai penelitian membuktikan bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Ibu menyusui penting untuk memiliki pengetahuan tentang gizi pada masa menyusui, mengingat pada masa menyusui ibu harus memberikan makanan yang cukup bagi bayinya, memulihkan kesehatan setelah melahirkan dan memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat.
Kebutuhan energi dan zat gizi ibu pada periode menyusui lebih tinggi dibandingkan saat ibu dalam kondisi hamil dan tidak menyusui. Banyak ibu mengira apabila sudah selesai melahirkan maka kebutuhan gizinya akan menurun karena bayi yang dikandungnya telah lahir. Padahal proses menyusui, dalam hal ini memproduksi ASI, memerlukan asupan zat gizi yang lebih tinggi. Ibu memerlukan energi yang cukup besar untuk memproduksi ASI. Saat hamil, ibu membutuhkan tambahan energi perhari sebesar 300 Kal. Sedangkan ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 500-700 Kal/hari. Cadangan lemak ibu yang tersisa dari kehamilan berkontribusi sebesar 200 Kal/hari dan seharusnya kekurangan kebutuhan energi untuk produksi ASI sebesar 500 Kal/hari dipenuhi dari konsumsi harian ibu.
       Peningkatan kebutuhan gizi ibu didasarkan pada jumlah ASI yang dikeluarkan ibu dan status gizi ibu. Konsumsi ibu menyusui memegang peranan penting yang dapat menentukan keberhasilan menyusui yang diukur dari durasi ASI ekslusif, status gizi bayi dan status gizi ibu
Menurut Fikawati, Syafiq, dan Karima (2015), ibu menyusui perlu memperhatikan beberapa hal untuk dapat memenuhi kebutuhan gizinya saat menyusui, diantaranya adalah :
1)   Meningkatkan frekuensi makan
2)   Mengonsumsi suplemen
3)   Mengonsumsi makanan padat gizi

Contoh Menu Ibu Menyusui

Waktu Makan
Menu
Jumlah
URT
07.00
(Sarapan)
Nasi Putih
Ayam Goreng
Tahu
Oseng Toge
Pisang Ambon
200 g
55 g
50 g
50 g
50 g
1 ½   gls belimbing
1 butir
1 potong kecil
½ gelas belimbing
1 buah
10.00
Bubur kacang hijau
100 g
1 gls belimbing
                          Martabak manis
50 g
1 ptg sdg
12.00
Nasi Putih
Pepes ikan mas
Lalap (tomat, ketimun, selada)
200 g
50 g
50 g
1 ½ gls belimbing
1 ptg sdg
½ gls belimbing
                        Jeruk
50 g
1 buah
16.00
Susu
250 ml
1 gls belimbing
19.00
Nasi Putih
Soto Ayam
Ayam
Bihun
Telur
200 g

50 g
10 g
30 g
1 ½ gls belimbing

1        ptg sedang
2        sdm
1  butir
                         Tempe Goreng
50 g
1 ptg sdg
Total Energi
2396 Kal
Total Protein
89,1 g (15%)
Total Lemak
81,7 g (30%)
Total Karbohidrat
327,2 g (55%)
Sumber : Fikawati, Syafiq, dan Karima (2015)
                               
                Pemberian ASI merupakan upaya promotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan usaha memaksimalkan potensi yang dimiliki bayi. Bayi yang berkualitas dihasilkan oleh ibu yang berkualitas pula. Adalah hal yang mustahil seorang ibu dapat memberikan ASI tanpa didukung asupan nutrisi yang cukup untuk sang ibu sendiri. Diversifikasi menu bagi ibu menyusui dapat disesuaikan dengan kondisi perekonomian keluarga dan pangan lokal setempat. Bagi ibu menyusui yang memiliki status gizi kurang, terutama dari keluarga kurang mampu, penting mendapat perhatian dari Pemerintah dan prioritas mendapatkan bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan).
Memberikan ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi merupakan langkah awal untuk membangun generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas di masa depan. Tenaga kesehatan memegang peranan penting untuk menunjang keberhasilan proses menyusui. Perlu adanya peningkatan informasi mulai dari masa kehamilan tentang penting dan manfaat menyusui pada bayi. Disamping itu, promosi kesehatan mengenai prinsip dan kebutuhan gizi ibu menyusui baik kepada ibu maupun keluarga perlu digalakkan, serta solusi dalam masalah khusus pada ibu menyusui harus diinformasikan sejak ibu hamil agar ketika mengalami hal tersebut ibu telah memahaminya.
                                                                                                Terinspirasi dari Ibu,
Bogor, 05 November 2018

=Mirza Apriani=